Para ahli
mendefinisikan antropologi sebagai berikut:
William A. Haviland “
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha menyusun generalisasi
yang bermanfaat tentang manusia dan perilakunya serta untuk memperoleh
pengertian yang lengkap tentang keanekaragaman manusia ”
David
Hunter “ Antropologi adalah ilmu yang lahir dari
keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat manusia ”.
Koentjaraningrat “ Antropologi
adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka
warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dari
definisi tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antropologi, yaitu sebuah
ilmu yang mempelajari manusia dari segi keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berprilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap manusia yang satu
dengan yang lainnya berbeda-beda ”.
Unsur-unsur
dari suatu kebudayaan dalam artian disini adalah budaya kampus kita tidak dapat
dimasukan kedalam kebudayaan kampus lain tanpa mengakibatkan sejumlah perubahan
pada kebudayaan itu. Tetapi harus dingat bahwa kebudayaan itu tidak bersifat
statis, ia selalu berubah. Tanpa adanya “gangguan” dari kebudayaan lain atau
asing pun dia akan berubah dengan berlalunya waktu. Bila tidak dari luar, akan
ada individu-individu dalam kebudayaan itu sendiri yang akan memperkenalkan
variasi-variasi baru dalam tingkah-laku yang akhirnya akan menjadi milik
bersama dan dikemudian hari akan mdnjadi bagian dari kebudayaannya. Dapat juga
terjadi karena beberapa aspek dalam lingkungan kebudayaan tersebut mengalami
perubahan dan pada akhirnya akan membuat kebudayaan tersebut secara lambat laun
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi tersebut.
Apabila
dilihat dari pengertian antropologi sendiri jemudian diterapkan dalam kehidupan
kampus jelas artinya bahwa tujuan kita mempelajari antropologi kampus agar kita
mampu memahami tentang budaya -2 kampus baik itu cara berprilaku, tradisi dan
nilai – nilai dalam dunia kampus.
Suatu
perubahan dalam kampus tidak akan terjadi apabila kita sebagai mahasiswa tidak
mampu meng – explore segala kemampuan kita sebagai wujud tanggung jawab social
sebagai mahasiswa. Karena kampus hanya sebuah benda mati yang mana tidak akan
berbuat sesuatu apapun terhadap diri kita apabila kita hanya terdiam tanpa
berbuat apapun tetapi sebaliknya kita harus mampu memberikan sesuatu terhadap
dunia kampus baik dari segi pemikiran, maupun bergerak dalam organisasi sebagai
tempat latihan kita dalam mengembangkan kemampuan kita.
Dalam
menyikapi semua itu terdapat bermacam – macam tipe mahasiwa yang ada dalam
dunia kampus yang sudah dijadikan budaya perilaku, nilai – nilai sebagai dasar
perilaku yang mana mereka mempunyai alasan-2 tersendiri mengapa berprilaku
seperti itu. Tipologi mahasiswa tersebut terbagi dalam beberapa kelompok antara
lain :
Akademis
Agamis
Apatis (
Tidak mau tahu )
Hedonis (
bersikap seenaknya sendiri, hura-hura dsb)
Kritis
Dari
pengelompokan mahasiswa diatas jelas semuanya ada secara berdampingan tinggal
kita sendiri yang mampu menilai diposisi mana kita berada. PMII sendiri
merupakan sebuah organisasi mahasiswa dengan tipe – tipe mahasiswa yang beragam
yang mana tetap menjunjung tinggi nilai suatu perubahan dalam kampus dengan wujud
mengawal segala isu – isu yang berkembang guna kepentingan mahasiswa secara
umum, tetapi kebanyakan posisi kita sebagai kader PMII berada pada tipe
mahasiswa yang kritis dengan tidak melupakan kewajiban kita sebagai mahasiswa
yang akademis serta tidak lupa pada kewajiban kita sebagai umat yang beragama.
Salam
hangat dan Hidup Mahasiswa
0 komentar:
Posting Komentar